30 April 2015

Menyikapi Masa-masa Kritis di Semester Akhir



Oleh: AHmad Fauzi Muliji



Bagi tiap mahasiswa, menginjak semester akhir menjadi satu hal yang sangat menegangkan. Mungkin bisa jadi lebih menegangkan dari sekedar mengucapkan ijab dan Qobul. Pada saat proses pernikahan (tdak berlaku bagi jomblo akut ). Fenomena ini akan terasa biasanya ketika sudah mulai menginjak semester VI ke atas.

02 Maret 2015

Sedih

Oleh: A.F

Malam ini aku merasa sedihh. sedih bukan karenatak bisa makan atau hal-hal lainnya. Aku merasa sedih karena melihat kedua orangtuaku yang masih tetap meluangkan wakunya untuk membersihkan teras rumah yang kotor akibat air meluap, padahal mereka berdua baru saja pulang dari berakivitas kesehariannya.
Aku sedih karena aku seringkali tak bisa membantu mereka, mungkin saja karena keterbatasanku atau apalah namanya, tapi kadang. setiap kali melihat mereka beraktivitas dan sama sekali aku tak melihat wajah keluh kesah mereka, justru hati ini kadang semakin merasa sedih.
Selama ini, terlalu banyak aku membuat mereka repot Aku masih belum bisa mandiri layaknya anak-anak orang lain yang sudah menginjak dewasa. Tanpa mereka mungkin aku hanya akan menjadi anak yang tak bisa apa-apa.
Tapi kadang, aku merasa bingung, apa yang harus aku lakukan untuk bisa membalas jasa-jasa mereka. mengingat keterbatasanku ini yang bukanlah seperti orang lain. AKu merasa masih belum bisa memberikan kebahagiaan pada mereka berdua., Ya berharap suatu saat nanti bisa memberikan yang terbaik buat mereka. walaupun mungkin tak bisa membalas jasa-jasa mereka, minimal membuat mereka bahagia, aku sudah senang.

Salam sayang dan hormat buat kedua oragtuaku
Semoga Allah SWT memberikan Kelapangan serta rahmat-Nya atas kalian berdua
Doa anakmu







Senin, 2 Maret 2014 21:55

02 Februari 2015

Menyadari Pentingnnya Berorganisasi


Oleh AHmmad Fauzi Mulji
Tulisan ini didasari keprihatinan melihat sebagian mahasiswa yang masih enggan untuk berorganisasi. Banyak alasan yang mebuat mereka enggan untuk masuk atadari alf berorganisasi salah satunya adalah takut lama kuliah atau prestasi akademik menurun dan alasan-alasan lainnya. Mereka terkesan mengkambinghitammkan organisasi, padahal tidak semua orang yang aktif berorganisasi itu kuliahnya terhambat, malah justru menjadi penunjang aktivitas perakuliahannya.padahal, berorganisasi sebenarnya merupakan wadah bagi mahasiswa untuk mengembangkan kreativitas dan potensi diri mereka,

Dalam lingkungan perguruan tinggi setidaknya ada beberapa tipe organisasi yang dapat menjadi wadah bagi mahasiswa yakni organisasi Internal Kampus dan Eksternal kampus
Organisasi internal kamppus dapat diartika sebagai organisasi kemahasiswaan yang berada di lingkungan kampus yang menaungi mahasiswa di dalamnya. Seluruh pembiayaan aktivitas organisasi ini biasana di tanggung oleh llembaga perguruan tinggi bersangkutan. Organisasi ini biasanya meliputi UKM (Unit Kegiatan Mahasiswa), HMJ (Himpunan Mahasiswa Jurusan) , BEM, SEMA, DEMA, dan sebagainya.
organisasi eksternal kampus tidak hanya memiliki jaringan di dalam kampus tetapi juga lintas kampus bahkan skala Nasional. Misalnya HMI, PMII, KAMMI, GMNI, dan sebagainya. Biasanya mereka memiliki perwakilan di setiap kampus berupa komisariat atau rayon-rayon dan kepengurusannya terstruktur mullai dari tingkat kampus hingga pengurus pusat.
Tentu masing-masing organisasi ini memiliki akivitasnya masing-masing, seperti contoh Himpunan Mahasiswa Jurusan yang menanungi kegiatan-kegiatan mahasiswa masing-masing jurusan, aktivitas mereka biasanya mengadakan diskusi terkait konsentrasi jurusan mereka, mengadakan seminar atau lokakarya dan workshop, dan aktivitas penunjang mahasiswa lainnya.
Dari sekian banyak organisasi kemahasiswaan yang ada, baik itu di internal maupun eksternal kampus, mahasiswa sebenarnya dapayt memilah dan memilih, mana yang memang benar-benar mampu menunjang aktivitas mereka. Selain membina dan membangun relasi, berorganisasi diharapkan mampu mengaktualisasikan potensi diri masing-masing inividu mahasiswa yang mungkin di bangku perkuliahan tidak didapat.
Dengan demikian sebenarnya,aktif di organisasi itu sangatlah penting bagi kita sebagai mahasiswa Namun jangan lupa, bahwa organisasi juga harus berjalan seiringan dengan tugas utama kita sebbagai mahasiswa yang belajar di bangku perkuliahan. Inilah yang perlu menjadi itik tekan seorang organisatoris. Jangan sampai aktivitas organisasi juga membuat kita lalai dengan kewajiban kita***)

30 Januari 2015

Santri, dan penggunaan bahasa halus



Ahmad Fauzi Muliji

Tulisan ini terinspirasi dari celetukan seorang kawan pada saat diskusi di kampus Jumat 30/1/2015 pagi. Kebetulan pada saat diskusi memang mengangkat tentang “Pesantren dan Pendidikan Karakter Bangsa” yang kebetulan kesempatan tersebut saya sendiri yang menjadi pematerinya. Dalam kesempatan itu saya coba memaparkan bagaimana akar hsitoris perkembangan Pesantren sebagai sebuah lembaga pendidikan Islam di masa-masa awal, dan peran pesantren dalam usahanya membimbing dan membangun nilai-nilai karakter bangsa.

25 Januari 2015

Wujiud Implementasii Islam Rahmatan Lil ‘Alamin


Oleh:Ahmad Fauzi Mulliji
Sekertaris Umum PK PMII IAIN Pontianak
(Tulisan ini juga di mmuat di Buletin Pergerakan PMII IAIN Pontianak Edisi Pertama) 

“Kita butuh Islam ramah, bukan Islam marah”, demikian ungkapan yang seringkali kita dengar yang konon dinisbatkan kepada Almaghfurlah KH Abdurrahman Wahid atau yang akrab di sapa Gus Dur. Hal ini tentu sangat releven kembali kita angkat mengigat banyak sekali permasalahan yang menjadi tantangan serius umat Islam akhir-akhir ini, mulai dari persoalan maraknya gerakan radikalisme atas nama agama hingga persoalan Charlie Hebdo yang kembali melakukan penghinaan terhadap simbol-simbol agama khususnya Islam yang terjadi baru-baru ini.